Lambang
unsur dan persamaan reaksi
Alam semesta ini mengandung zat yang jumlahnya tak
terhitung. Ternyata semua zat tersebut tersusun dari zat-zat dasar yang disebut
dengan unsur. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi
kimia biasa (bukanreaksinuklir).
Namaunsur
buah unsur. Kalau kita perhatikan, nama-nama unsur tersebut sangat menarik. Nama unsur diambil Dilingkungan kita banyak terdapat unsur yang mudah dikenal dan didapatkan. Arang yang berwarna hitam, biasanya digunakan pensil dan untuk elektroda bateri merupakan unsur yang diberi nama karbon. Beberapa logam yang ada disekitar anda merupakan unsur, seperti: emas, besi, perak, aluminium, seng, tembaga. Hingga saat ini sudah ditemukan 110 dari nama suatu daerah, seperti germanium (Jerman), polonium (Polandia), Fransium (Perancis), europium (Eropa), amerisium (Amerika), kalifornium (Kalifornia), stronsium (Strontia, Scotlandia). Beberapa nama diambil dari nama ilmuan, seperti: einstenium (Eistein), curium (Marie dan Pierre Curie), fermium (Enrico Fermi), nobelium (Alfred Nobel). Beberapa nama diambil dari astronomi, seperti: uranium (Uranus), plutonium (Pluto), neptunium (Neptunus), helium (helios= matahari). Nama unsur mulai nomor 104 menggunakan akar kata yang menyatakan nomor atom,yaitu:
nil = 0, un = 1, bi = 2, tri = 3, quad =4, pent = 5, hex = 6, sept = 7, okt = 8, enn = 9.
Misalnyaunsurdengannomor107:
1=un,0=nil,7=sept,107=un,nilsept+ium=unilseptium(Uns)
LambangUnsur
Namaunsur
buah unsur. Kalau kita perhatikan, nama-nama unsur tersebut sangat menarik. Nama unsur diambil Dilingkungan kita banyak terdapat unsur yang mudah dikenal dan didapatkan. Arang yang berwarna hitam, biasanya digunakan pensil dan untuk elektroda bateri merupakan unsur yang diberi nama karbon. Beberapa logam yang ada disekitar anda merupakan unsur, seperti: emas, besi, perak, aluminium, seng, tembaga. Hingga saat ini sudah ditemukan 110 dari nama suatu daerah, seperti germanium (Jerman), polonium (Polandia), Fransium (Perancis), europium (Eropa), amerisium (Amerika), kalifornium (Kalifornia), stronsium (Strontia, Scotlandia). Beberapa nama diambil dari nama ilmuan, seperti: einstenium (Eistein), curium (Marie dan Pierre Curie), fermium (Enrico Fermi), nobelium (Alfred Nobel). Beberapa nama diambil dari astronomi, seperti: uranium (Uranus), plutonium (Pluto), neptunium (Neptunus), helium (helios= matahari). Nama unsur mulai nomor 104 menggunakan akar kata yang menyatakan nomor atom,yaitu:
nil = 0, un = 1, bi = 2, tri = 3, quad =4, pent = 5, hex = 6, sept = 7, okt = 8, enn = 9.
Misalnyaunsurdengannomor107:
1=un,0=nil,7=sept,107=un,nilsept+ium=unilseptium(Uns)
LambangUnsur
Untuk memudahkan mengingat dan menuliskan senyawa kimia, pada tahun 1813 Jons Jacob Berzelius mengusulkan
pemberian lambang berupa huruf untuk masing-masing unsur. Apakah huruf C, Au,
Al, dan O memiliki arti bagi anda? Setiap huruf atau pasangan huruf tersebut
merupakan lambang kimia, yang digunakan untuk menuliskan sebuah unsur secara
singkat. Bahan hitam setelah kayu dibakar adalah karbon, lambangnya C. Emas
yang bayak digunakan sebagai perhiasan mempunyai lambang kimia Au. Beberapa
Alat dapur terbuat dari aluminium yang mempunyai lambang kimia Al. Lambang unsur
terdiri dari satu huruf besar atau satu huruf besar diikuti huruf kecil.
Beberapa lambang unsur diambil dari huruf pertama unsur tersebut, misalnya
nitrogen (N), oksigen (O), hidrogen (H). Mengapa emas diberi lambang Au? Au
berasal dari nama latin dari emas “Aurum”. Fe merupakan lambang unsur besi yang
diambil dari “Ferum”, Ag merupakan lambang perak yang diambil dari kata
“Argentum”.
Pada tahun 1810 John Dalton
membuat lambang unsur dengan menggunakan lingkaran sebagai dasarnya, pada tahun
1813, seorang ahli kimia Swedia, Jons Jacob Berzelius membuat lambang unsur
yang lebih sederhana dan yang digunakan sebagai dsara penulisan lambang unsur
sampai sekarang
Lambang
unsure ditetapkan oleh International
Union of Pure and Applied Chemistry ( IUPAC )
Tatacara penulisan lambang unsur.
§
Jika satu di gunakan huruf capital, contoh :
Oksigen (O), Hidrogen (H)
§ Jika dua huruf , huruf awal
capital dan berikutnya menggunakan huruf kecil,contoh :Seng (Zn),Emas (Au)
Perbandingan massa hidrogen
dengan oksigen di dalam air
Zat sebelum reaksi
|
Zat setelah reaksi
|
|||
Hidrogen yang direaksikan
|
Oksigen yang direaksikan
|
Air yang terbentuk
|
Sisa zat yang tak bereaksi
|
Perbandingan massa Hidrogen
dengan Oksigen
|
1 gram
2 gram
3 gram
3 gram
3 gram
|
8 gram
16 gram
24 gram
30 gram
16 gram
|
9 gram
18 gram
27 gram
27 gram
18 gram
|
-
-
-
6 gram oksigen
1 gram Oksigen
|
1 : 8
2:16= 1 : 8
3 : 24 = 1 : 8
3 : 24 =1 ; 8
2 : 16 = 1 : 8
|
·
Hukum kekekalan massa adalah massa zat sebelum dan
sesudah reaksi sama.
·
Hukum Proust adalah perbandingan massa unsur –
unsur dalam suatu senyawa adalah tetap
Sebagai contoh, perbandingan
massa Hidrogen dengan Oksigen dalam air selalu 1 : 8, tidak bergantung pada
jenis dan jumlah airnya. Bila hidrogen yang digabungkan dengan oksigen tidk
sesuai dengan perbandingan 1 : 8, maka salah satunya akan tersisa
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa :
Perbandingan massa Hidrogen
dengan Oksigen dalam air selalu tetap, yaitu 1 : 8
Massa zat sebelum dan setelah
reaksi tidak berubah (sama). Bila salah
satu zat yang direaksikan berlebih, maka jumlah zat yang bereaksi tetap
menikuti perbandingan 1 ; 8, sedangkan sisanya tidak akan bereaksi.
Contoh soal :
Perbandingan massa tembaga
dengan belerang dlam senyawa tembaga (II) sulfida adalah 2 : 1
a. Berapa gram tembaga harus tersedia agar bereaksi
sempurna dengan 1,2 gram belerang, dan berapa gram senyawa tembaga (II) Sulfida
yang kan terbentuk ?
Jawab
a. Perbandingan massa tembaga dan belerang = 2 : 1
Dengan demikian, bila tersedia
1,2 gram belerang maka massa tembaga yang harus tersedia agar bereaksi sempurna
dengan belerang adalah :
Massa tembaga = massa belerang x massa tembaga
massa belerang
= 1,2 gram x 2
1
= 2,4 gram tembaga
Massa senyawa tembaga (II) sulfida yang terbentuk
merupaan jumlah dari massa tembaga denga massa belerang , yaitu : (1,2 + 2,4 )
gram = 3,6 gram
Ru Rumus kimia
Rumus kimia
adalah rumus yang menyatakan lambang atom dan jumlah atom unsur yang menyusun senyawa. Rumus kimia disebut juga rumus
molekul, karena penggambaran yang nyata dari jenis dan jumlah atom unsur
penyusun senyawa yang bersangkutan. Berbagai
bentuk rumus kimia sebagai berikut:
1.
Rumus kimia untuk
molekul unsur monoatomik.
Rumus kimia ini merupakan lambang atom unsur itu
sendiri.
Contoh : Fe, Cu, He, Ne, Hg.
2.
Rumus kimia untuk
molekul unsur diatomik.
Rumus kimia ini merupakan penggabungan dua atom unsur
yang sejenis dan saling berikatan. Contoh : H2,
O2, N2, Cl2, Br2, I2.
3.
Rumus kimia untuk molekul unsur poliatomik.
Rumus kimia ini merupakan penggabungan lebih dari dua
atom unsur yang sejenis dan saling berikatan.
Contoh :O3, S8, P4.
4.
Rumus kimia untuk
molekul senyawa ion
Merupakan rumus kimia yang dibentuk dari penggabungan
antar atom yang bermuatan listrik, yaitu ion positif (kation) dan ion negatif
(anion). Ion positif terbentuk karena terjadinya pelepasan elektron (Na+,
K+, Mg2+), sedangkan ion negatif terbentuk karena
penangkapan elektron (Cl-, S2-, SO42-).
Penulisan rumus kimia senyawa ion sebagai berikut.
-
Penulisan diawali dengan ion positif (kation) diikuti ion negatif (anion).
-
Pada kation dan anion diberi indeks, sehingga didapatkan senyawa yang bersifat
netral (jumlah muatan (+) = jumlah muatan (-)).
Contoh :
Na+ dengan Cl- membentuk NaCl.
Mg2+ dengan Br- membentuk MgBr2.
Fe2+ dengan SO42-
membentuk FeSO4.
5. Rumus kimia untuk senyawa biner nonlogam dengan nonlogam.
Penulisan rumus kimia ini berdasarkan kecenderungan atom
yang bermuatan positif diletakkan di depan, sedangkan kecenderungan atom
bermuatan negatif diletakkan di belakang menurut urutan atom berikut ini.
B – Si – C – S – As – P- N – H – S – I – Br – Cl –
O – F
Contoh :
CO2, H2O, NH3.
6.
Rumus kimia /rumus
molekul senyawa organik.
Rumus ini juga menunjukkan jenis dan jumlah atom penyusun
senyawa organik yang berdasarkan gugus fungsi masing – masing senyawa.
Contoh :
CH3COOH
: asam asetat
C2H5OH
: etanol (alkohol)
7. Rumus kimia untuk
senyawa anhidrat.
Anhidrat merupakan sebutan dari garam tanpa air kristal
(kehilangan molekul air kristalnya) atau H2O.
Contoh : CaCl2 anhidrous
atau CaCl2.2H2O. CuSO4
anhidrous atau CuSO4.5H2O.
8. Rumus kimia untuk senyawa kompleks.
Penulisan rumus senyawa dan ion kompleks ditulis dalam
kurung siku [...].
Contoh :
Na2[MnCl4]
[Cu(H2O)4](NO3)2
K4[Fe(CN)6]
RUMUS EMPIRIS
Rumus empiris merupakan rumus kimia yang
menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana (bilangan bulat terkecil)
dari atom – atom penyusun senyawa.
Contoh :
C12H22O11 (gula)
CH2O
(glukosa)
C2H6O
(alkohol)
CHO2 (asam oksalat)
Rumus Empiris adalah rumus kimia yang menyatakan
perbandingan atom – atom yang paling kecil (sederhana) contoh : NaCl, , ( CH2O)n ; n = 5
RUMUS STRUKTUR
Rumus struktur merupakan rumus kimia yang menggambarkan
posisi atau kedudukan atom dan jenis ikatan antar atom pada molekul.
Rumus struktur ikatan.
Rumus struktur secara singkat dituliskan : CH3CH3
dan CH3COOH
RUMUS BANGUN/BENTUK MOLEKUL
Adalah rumus kimia yang menggambarkan kedudukan atom
secara geometri/ tiga dimensi dari suatu molekul.
1. Teori Atom Dalton
Istilah
Atom pertama kali dikemukakan oleh democritus, seorang ahli filsafat yunani
yang hidup sekitar tahun 400 sebelum masehi, menurutnya atom adalah bagian terkecil dari materi yang
tidak bisa dibagi bagi lagi (a= tidak, Tomos= terbagi). Abad 19 jhon Dalton
ilmuwan inggris , mengemukakan teorinya :
a. Setiap materi tersusun oleh bagian terkecil
yang tidajk dapat terbagi-bagi lagi dan disebut atom
b. Selama
perubahan kimia, atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
c. Atom-atom dari unsur yang sama memiliki sifat
dan massa yang sama, sedangkan atom atom dari unsur yang berbeda memiliki sifat
dan massa yang berbeda.
d. Senyawa kimia terbentuk dari penggabungan atom – atom
dengan perbandingan tertentu.
e. Reaksi kimia merupakan npemisahan dan
penggabungan kembali atom-atom dari unsur atau senyawa yang terlibat dialam
reaksi kimia tersebut.
2. Hukum kekekalan massa (hukum
lavoiser).
Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
3. Persamaan
reaksi
Pereaksi → Produk
Persamaan reksi merupakan suatrub
persamaan yang menggambarkan perubahan kimia dari pereaksi (zat-zat yang bereaksi)menjadi produk
(zat baru, hasiul reaksi)
Contoh ; Besi + gas
Oksigen → besi (III) Oksida
Gas Oksigen + gas Hidrogen → Uap air
Fe + O2 →
Fe2O3
O2 + H2 → H2O
Kedua persamaan reaksi diatas
belum sepenuhnya benar,seriap reaksi kimia harus memenuhi hukum kekekalan
massa, yaitu massa zat sebelum dan sesudah reaksi harus sama. Karena massa zat
itu merupakan gambaran dari jumlah partikel zat, maka menurut hukum ini jumlah
partikel sebelum dan sesudah reaksi haruslah sama.jadi, dalam suatu persamaan
reaksi, jumlah atom-atom dari zat yang bereaksi harus sama dengan jumlah
atom-atom dari hasil reaksi. Jumlah atom sebelum reaksi = Jumlah atom setelah bereaksi
Jumlah atom ruas kiri =
jumlah atom atom ruas kanan
Contoh reaksi yang sudah setara sesuai Hk
lavoisier Fe + S → FeS
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menyetarakan jumlah atom-atom pada suatu persamaan reaksi,
yaitu
1.Jangan sekali kali mengganti angka indeks dari
zat kimia yang bereaksi dan hasil reaksi, karena ini berearti mengganti rumus
kimianya
2.Jangan menambahkan zat lain yang tidak ada dalam
persamaan reaksi.
3.Setarakan jumlah atom dengan mengubah ubah angka
koefisiennya.
ontoh : Fe
+ O2 → Fe2O3
Setarakan jumlah atom Fe ini dengan menambahkan
koefisien 2 di depan rumus kimia Fe, sekarang persamaan reaksi menjadi 2 Fe + O2 → Fe2O3
, jumlah atom Fe sudah setara, tetapi jumlah O belum, di ruas kiri sama dengan
2, sedangkan diruas kanan sama dengan 3. Supaya sama, maka didepan rumus kimia
O2 (ruas kiri) ditambahkan
koefisien reaksi 3/2. Koefisien ini harus dirubah menjadi bulat dan jumlah
atom-atom tetap sama, dengan demikian koefisien pada kedua ruas dari persamaan
reaksi diatas, dikalikan dua
2 Fe + 3/2 O2 → Fe2O3 X 3
4 Fe
+ 3 O2 →
2 Fe2O3
Simbol simbol yang digunakan untuk menyatakan
wujud zat yang bereaksi tersebut adalah (s)zat padat,(aq) untuk larutan dalam
air, (l) untuk cairan, (g) untuk gas
H2 (g) + O2 (g) → 2 H2O (g) Penyetaraan reaksi
kimia
Persamaan reaksi mempunyai sifat
- Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
- Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
- berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu den tekanannya sama)
Contoh:
Tentukanlah koefisien reaksi dari
HNO3
(aq) + H2S (g) → NO (g) + S (s) + H2O
(l)
Cara
yang termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah dengan memisalkan
koefisiennya masing-masing a, b, c, d dan e sehingga:
a
HNO3 + b H2S → c NO + d
S + e H2O
Berdasarkan
reaksi di atas maka
atom
N : a = c (sebelum dan sesudah reaksi)
atom O : 3a = c + e → 3a = a + e → e = 2a
atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a → 2b = 3a → b = 3/2 a
atom S : b = d = 3/2 a
atom O : 3a = c + e → 3a = a + e → e = 2a
atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a → 2b = 3a → b = 3/2 a
atom S : b = d = 3/2 a
Maka agar terselesaikan kita ambil sembarang harga
misalnya a = 2 berarti: b = d = 3, dan e = 4 sehingga persamaan reaksinya :
2
HNO3 + 3 H2S → 2 NO + 3 S + 4
H2O
Penamaan senyawa
Senyawa ionik dinamai oleh kation diikuti dengan anion. Lihat ion poliatomik untuk daftar kemungkinan ion. Untuk kation yang mengambil berbagai tuduhan, tuduhan ini ditulis menggunakan angka Romawi dalam tanda kurung segera setelah nama elemen) Sebagai contoh, Cu (NO3) 2 adalah tembaga (II) nitrat, karena tuduhan dua ion nitrat (NO3-1) adalah 2 × -1 = -2, dan karena muatan total ion dari senyawa harus nol, ion Cu 2 + charge. Oleh karena itu senyawa ini tembaga (II) nitrat. Dalam kasus kation dengan bilangan oksidasi 4 +, format yang dapat diterima untuk angka Romawi IV dan 4 adalah tidak IIII. Angka Romawi pada kenyataannya menunjukkan bilangan oksidasi, namun dalam senyawa ionik sederhana (yaitu, bukan kompleks logam) ini akan selalu sama dengan muatan ion logam. Untuk gambaran sederhana melihat [1], untuk keterangan lebih lanjut lihat halaman yang dipilih dari aturan penamaan IUPAC senyawa anorganik.Monoatomikanion:
Cl-klorida
S2-sulfida
P3-phosphide
Ionpoliatomik:
NH4+amonium
H3O+hydr-oxonium
NO3-nitrat
NO2-nitrit
ClO-hipoklorit
ClO2-klorit
ClO3-chlorate
ClO4-perklorat
SO32-sulfit
SO42-sulfat
HSO3-hidrogensulfit(ataubisulfit)
HCO3-hidrogenkarbonat(ataubikarbonat)
CO32-karbonat
PO43-fosfat
HPO42-hidrogenfosfat
H2PO4-dihidrogenfosfat
CrO42-kromat
Cr2O72-dikromat
BO33-borat
AsO43-arsenate
C2O42-oxalate
CN-sianida
SCN-tiosianat
MnO4-permanganat
Penamaanhydrates Hydrates adalah senyawa ionik yang telah menyerap air. Mereka diberi nama sebagai senyawa ionik diikuti oleh angka awalan dan-hidrat. Awalan numerik yang digunakan dapat dilihat di bawah ini:
1.mono
2.di
3.tri
4.tetra
5.panca
6.heksa
7.hepta
8.Octa
9.nona
10.deka
Sebagai contoh, CuSO4 · 5H2O adalah "tembaga (II) sulfat pentahydrate".
Penamaansenyawamolekuler Molekul senyawa anorganik dinamai dengan awalan (lihat daftar di atas) sebelum setiap elemen. Unsur yang lebih elektronegatif ditulis terakhir dan dengan ide-akhiran. Sebagai contoh, CO2 adalah karbon dioksida. Meskipun kadang-kadang disebut CCl4 karbon tetraklorida di bawah peraturan ini, bukan merupakan molekul anorganik dan lebih tepat disebut tetrachloromethane. Ada beberapa pengecualian terhadap aturan, namun. Awalan mono-tidak digunakan dengan elemen pertama misalnya, CO2 adalah karbon dioksida, bukan "monocarbon dioksida". Kadang-kadang prefiks diperpendek ketika vokal akhir dari awalan "konflik" dengan vokal awal di kompleks. Hal ini membuat senyawa lebih mudah untuk bicara, misalnya, CO adalah "karbon monoksida" (sebagailawandari"monooxide").
Penamaanasam
Asam diberi nama oleh anion mereka terbentuk ketika dilarutkan dalam air. Jika bentuk asam anion bernama ___ide, itu bernama hydro___ic asam. Sebagai contoh, asam klorida membentuk anion klorida. Dengan sulfur Namun, seluruh kata yang disimpan bukan root: yaitu: hydrosulfuric asam. Kedua, anion dengan akhiran-makan terbentuk ketika asam dengan akhiran-ic yang terlarut, misalnya chloric asam (HClO3) terdisosiasi menjadi chlorate anion untuk membentuk garam seperti natrium chlorate (NaClO3); anion dengan akhiran-ite terbentuk ketika asam-ous dengan akhiran yang dilarutkan dalam air, misalnya chlorous asam (HClO2) disassociates ke klorit anion untuk membentuk garam seperti natrium klorit (NaClO2).
No comments:
Post a Comment