Wednesday, October 10, 2012

lambang unsur



Lambang unsur dan persamaan reaksi

Alam semesta ini mengandung zat yang jumlahnya tak terhitung. Ternyata semua zat tersebut tersusun dari zat-zat dasar yang disebut dengan unsur. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa (bukanreaksinuklir).
Namaunsur
         buah unsur. Kalau kita perhatikan, nama-nama unsur tersebut sangat menarik. Nama unsur diambil Dilingkungan kita banyak terdapat unsur yang mudah dikenal dan didapatkan. Arang yang berwarna hitam, biasanya digunakan pensil dan untuk elektroda bateri merupakan unsur yang diberi nama karbon. Beberapa logam yang ada disekitar anda merupakan unsur, seperti: emas, besi, perak, aluminium, seng, tembaga. Hingga saat ini sudah ditemukan 110 dari nama suatu daerah, seperti germanium (Jerman), polonium (Polandia), Fransium (Perancis), europium (Eropa), amerisium (Amerika), kalifornium (Kalifornia), stronsium (Strontia, Scotlandia). Beberapa nama diambil dari nama ilmuan, seperti: einstenium (Eistein), curium (Marie dan Pierre Curie), fermium (Enrico Fermi), nobelium (Alfred Nobel). Beberapa nama diambil dari astronomi, seperti: uranium (Uranus), plutonium (Pluto), neptunium (Neptunus), helium (helios= matahari). Nama unsur mulai nomor 104 menggunakan akar kata yang menyatakan nomor atom,yaitu:
nil = 0, un = 1, bi = 2, tri = 3, quad =4, pent = 5, hex = 6, sept = 7, okt = 8, enn = 9.
Misalnyaunsurdengannomor107:

1=un,0=nil,7=sept,107=un,nilsept+ium=unilseptium(Uns)
LambangUnsur
Untuk memudahkan mengingat dan menuliskan senyawa kimia, pada tahun 1813 Jons Jacob Berzelius mengusulkan pemberian lambang berupa huruf untuk masing-masing unsur. Apakah huruf C, Au, Al, dan O memiliki arti bagi anda? Setiap huruf atau pasangan huruf tersebut merupakan lambang kimia, yang digunakan untuk menuliskan sebuah unsur secara singkat. Bahan hitam setelah kayu dibakar adalah karbon, lambangnya C. Emas yang bayak digunakan sebagai perhiasan mempunyai lambang kimia Au. Beberapa Alat dapur terbuat dari aluminium yang mempunyai lambang kimia Al. Lambang unsur terdiri dari satu huruf besar atau satu huruf besar diikuti huruf kecil. Beberapa lambang unsur diambil dari huruf pertama unsur tersebut, misalnya nitrogen (N), oksigen (O), hidrogen (H). Mengapa emas diberi lambang Au? Au berasal dari nama latin dari emas “Aurum”. Fe merupakan lambang unsur besi yang diambil dari “Ferum”, Ag merupakan lambang perak yang diambil dari kata “Argentum”.
Pada tahun 1810 John Dalton membuat lambang unsur dengan menggunakan lingkaran sebagai dasarnya, pada tahun 1813, seorang ahli kimia Swedia, Jons Jacob Berzelius membuat lambang unsur yang lebih sederhana dan yang digunakan sebagai dsara penulisan lambang unsur sampai sekarang
     
Lambang unsure ditetapkan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry ( IUPAC )
Tatacara penulisan lambang unsur.
§  Jika satu di gunakan huruf capital, contoh : Oksigen (O), Hidrogen (H)
§  Jika dua huruf , huruf awal capital dan berikutnya menggunakan huruf kecil,contoh :Seng (Zn),Emas (Au)

Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen di dalam air
Zat sebelum reaksi
Zat setelah reaksi
Hidrogen yang direaksikan
Oksigen yang direaksikan
Air yang terbentuk
Sisa zat yang tak bereaksi
Perbandingan massa Hidrogen dengan Oksigen
1 gram
2 gram
3 gram
3 gram
3 gram
8 gram
16 gram
24 gram
30 gram
16 gram
9 gram
18 gram
27 gram
27 gram
18 gram
-
-
-
6 gram oksigen
1 gram Oksigen
1 : 8
2:16= 1 : 8
3 : 24 = 1 : 8
3 : 24 =1 ; 8
2 : 16 = 1 : 8
·         Hukum kekekalan massa adalah massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama.
·         Hukum Proust adalah perbandingan massa unsur – unsur dalam suatu senyawa adalah tetap
Sebagai contoh, perbandingan massa Hidrogen dengan Oksigen dalam air selalu 1 : 8, tidak bergantung pada jenis dan jumlah airnya. Bila hidrogen yang digabungkan dengan oksigen tidk
sesuai dengan perbandingan 1 : 8, maka salah satunya akan tersisa
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa :
Perbandingan massa Hidrogen dengan Oksigen dalam air selalu tetap, yaitu 1 : 8
Massa zat sebelum dan setelah reaksi tidak berubah  (sama). Bila salah satu zat yang direaksikan berlebih, maka jumlah zat yang bereaksi tetap menikuti perbandingan 1 ; 8, sedangkan sisanya tidak akan bereaksi.
Contoh soal :

Perbandingan massa tembaga dengan belerang dlam senyawa tembaga (II) sulfida adalah 2 : 1
a.   Berapa gram tembaga harus tersedia agar bereaksi sempurna dengan 1,2 gram belerang, dan berapa gram senyawa tembaga (II) Sulfida yang kan terbentuk ?
    Jawab
a.    Perbandingan massa tembaga dan belerang = 2 : 1
Dengan demikian, bila tersedia 1,2 gram belerang maka massa tembaga yang harus tersedia agar bereaksi sempurna dengan belerang adalah :
Massa tembaga  = massa belerang x massa tembaga
                                                      massa belerang
                            = 1,2 gram x 2
                                              1
                            = 2,4 gram tembaga
Massa senyawa tembaga (II) sulfida yang terbentuk merupaan jumlah dari massa tembaga denga massa belerang , yaitu : (1,2 + 2,4 ) gram = 3,6 gram

Ru                        Rumus kimia
Rumus kimia adalah rumus yang menyatakan lambang atom dan jumlah atom unsur yang menyusun senyawa. Rumus kimia disebut juga rumus molekul, karena penggambaran yang nyata dari jenis dan jumlah atom unsur penyusun senyawa yang bersangkutan. Berbagai bentuk rumus kimia sebagai berikut:
1.    Rumus kimia untuk molekul unsur monoatomik.
Rumus kimia ini merupakan lambang atom unsur itu sendiri.
Contoh : Fe, Cu, He, Ne, Hg.
2.    Rumus kimia untuk molekul unsur diatomik.
Rumus kimia ini merupakan penggabungan dua atom unsur yang sejenis dan saling berikatan. Contoh : H2, O2, N2, Cl2, Br2, I2.
3.     Rumus kimia untuk molekul unsur poliatomik.
Rumus kimia ini merupakan penggabungan lebih dari dua atom unsur yang sejenis dan saling berikatan.
Contoh :O3, S8, P4.
4.    Rumus kimia untuk molekul senyawa ion
Merupakan rumus kimia yang dibentuk dari penggabungan antar atom yang bermuatan listrik, yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion positif terbentuk karena terjadinya pelepasan elektron (Na+, K+, Mg2+), sedangkan ion negatif terbentuk karena penangkapan elektron (Cl-, S2-, SO42-).
Penulisan rumus kimia senyawa ion sebagai berikut.
-         Penulisan diawali dengan ion positif (kation) diikuti ion negatif (anion).
-         Pada kation dan anion diberi indeks, sehingga didapatkan senyawa yang bersifat netral (jumlah muatan (+) = jumlah muatan (-)).

Contoh :
Na+ dengan Cl- membentuk NaCl.
Mg2+ dengan Br- membentuk MgBr2.
Fe2+ dengan SO42- membentuk FeSO4.
5.    Rumus kimia untuk senyawa biner nonlogam dengan nonlogam.
Penulisan rumus kimia ini berdasarkan kecenderungan atom yang bermuatan positif diletakkan di depan, sedangkan kecenderungan atom bermuatan negatif diletakkan di belakang menurut urutan atom berikut ini.
B – Si – C – S – As – P- N – H – S – I – Br – Cl – O  – F
Contoh :
CO2, H2O, NH3.
6.    Rumus kimia /rumus molekul senyawa organik.
Rumus ini juga menunjukkan jenis dan jumlah atom penyusun senyawa organik yang berdasarkan gugus fungsi masing – masing senyawa.
Contoh :
CH3COOH            : asam asetat
CH4 : metana (alkana)
C2H5OH          : etanol (alkohol)
7.     Rumus kimia untuk senyawa anhidrat.
Anhidrat merupakan sebutan dari garam tanpa air kristal (kehilangan molekul air kristalnya) atau H2O.
Contoh : CaCl2 anhidrous    atau   CaCl2.2H2O. CuSO4 anhidrous   atau   CuSO4.5H2O.
8.    Rumus kimia untuk senyawa kompleks.
Penulisan rumus senyawa dan ion kompleks ditulis dalam kurung siku [...].
Contoh :
Na2[MnCl4]
[Cu(H2O)4](NO3)2
K4[Fe(CN)6]
RUMUS EMPIRIS
Rumus empiris merupakan rumus kimia yang menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana (bilangan bulat terkecil) dari atom – atom penyusun senyawa.
Contoh :
C12H22O11      (gula)
CH2O          (glukosa)
C2H6O         (alkohol)
CHO2                              (asam oksalat)
Rumus Empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan atom – atom yang paling kecil (sederhana) contoh : NaCl, ,  ( CH2O)n ; n = 5

RUMUS STRUKTUR
Rumus struktur merupakan rumus kimia yang menggambarkan posisi atau kedudukan atom dan jenis ikatan antar atom pada molekul.
Rumus struktur ikatan.

Rumus struktur secara singkat dituliskan : CH3CH3 dan CH3COOH

RUMUS BANGUN/BENTUK MOLEKUL
Adalah rumus kimia yang menggambarkan kedudukan atom secara geometri/ tiga dimensi dari suatu molekul.

1. Teori Atom Dalton
            Istilah Atom pertama kali dikemukakan oleh democritus, seorang ahli filsafat yunani yang hidup sekitar tahun 400 sebelum masehi, menurutnya  atom adalah bagian terkecil dari materi yang tidak bisa dibagi bagi lagi (a= tidak, Tomos= terbagi). Abad 19 jhon Dalton ilmuwan inggris , mengemukakan teorinya :
a.  Setiap materi tersusun oleh bagian terkecil yang tidajk dapat terbagi-bagi lagi dan disebut atom
b.  Selama perubahan kimia, atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
c.  Atom-atom dari unsur yang sama memiliki sifat dan massa yang sama, sedangkan atom atom dari unsur yang berbeda memiliki sifat dan massa yang berbeda.
d.  Senyawa kimia terbentuk dari penggabungan atom – atom dengan perbandingan  tertentu.
e.  Reaksi kimia merupakan npemisahan dan penggabungan kembali atom-atom dari unsur atau senyawa yang terlibat dialam reaksi kimia tersebut.
2.  Hukum kekekalan massa (hukum lavoiser).
     Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
3.  Persamaan reaksi
     Pereaksi               Produk
     Persamaan reksi merupakan suatrub persamaan yang menggambarkan perubahan kimia  dari pereaksi (zat-zat yang bereaksi)menjadi produk (zat baru, hasiul reaksi)
    Contoh ; Besi + gas Oksigen                  besi (III) Oksida
               Gas Oksigen + gas Hidrogen              Uap air
            Fe + O2                 Fe2O3
               O2  +  H2             H2O
Kedua persamaan reaksi diatas belum sepenuhnya benar,seriap reaksi kimia harus memenuhi hukum kekekalan massa, yaitu massa zat sebelum dan sesudah reaksi harus sama. Karena massa zat itu merupakan gambaran dari jumlah partikel zat, maka menurut hukum ini jumlah partikel sebelum dan sesudah reaksi haruslah sama.jadi, dalam suatu persamaan reaksi, jumlah atom-atom dari zat yang bereaksi harus sama dengan jumlah atom-atom dari hasil reaksi. Jumlah atom sebelum reaksi  = Jumlah atom setelah bereaksi
Jumlah atom ruas kiri  =  jumlah atom atom ruas kanan
Contoh reaksi yang sudah setara sesuai Hk lavoisier  Fe  + S          FeS
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyetarakan jumlah atom-atom pada suatu persamaan reaksi, yaitu
1.Jangan sekali kali mengganti angka indeks dari zat kimia yang bereaksi dan hasil reaksi, karena ini berearti mengganti rumus kimianya
2.Jangan menambahkan zat lain yang tidak ada dalam persamaan reaksi.
3.Setarakan jumlah atom dengan mengubah ubah angka koefisiennya.
ontoh :  Fe + O2      Fe2O3
Setarakan jumlah atom Fe ini dengan menambahkan koefisien 2 di depan rumus kimia Fe, sekarang persamaan reaksi menjadi 2  Fe + O2                     Fe2O3 , jumlah atom Fe sudah setara, tetapi jumlah O belum, di ruas kiri sama dengan 2, sedangkan diruas kanan sama dengan 3. Supaya sama, maka didepan rumus kimia O2  (ruas kiri) ditambahkan koefisien reaksi 3/2. Koefisien ini harus dirubah menjadi bulat dan jumlah atom-atom tetap sama, dengan demikian koefisien pada kedua ruas dari persamaan reaksi diatas, dikalikan dua
   
2 Fe + 3/2 O2                   Fe2O3    X 3
 4 Fe  + 3 O2                       2 Fe2O3    
Simbol simbol yang digunakan untuk menyatakan wujud zat yang bereaksi tersebut adalah (s)zat padat,(aq) untuk larutan dalam air, (l) untuk cairan, (g)  untuk gas
H2 (g) + O2 (g)                   2 H2O (g) Penyetaraan reaksi kimia

Persamaan reaksi mempunyai sifat

  1. Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
  2. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
  3. berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu den tekanannya sama)
Contoh: Tentukanlah koefisien reaksi dari
HNO3 (aq) + H2S (g)    NO (g) + S (s) + H2O (l)
Cara yang termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah dengan memisalkan koefisiennya masing-masing a, b, c, d dan e sehingga:
a HNO3 + b H2S    c NO + d S + e H2O      
Berdasarkan reaksi di atas maka
atom N : a = c (sebelum dan sesudah reaksi)
atom O : 3a = c + e
  3a = a + e   e = 2a
atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a
  2b = 3a   b = 3/2 a
atom S : b = d = 3/2 a
Maka agar terselesaikan kita ambil sembarang harga misalnya a = 2 berarti: b = d = 3, dan e = 4 sehingga persamaan reaksinya :
2 HNO3 + 3 H2S   2 NO + 3 S + 4 H2O

Penamaan senyawa

Senyawa ionik dinamai oleh kation diikuti dengan anion. Lihat ion poliatomik untuk daftar kemungkinan ion. Untuk kation yang mengambil berbagai tuduhan, tuduhan ini ditulis menggunakan angka Romawi dalam tanda kurung segera setelah nama elemen) Sebagai contoh, Cu (NO3) 2 adalah tembaga (II) nitrat, karena tuduhan dua ion nitrat (NO3-1) adalah 2 × -1 = -2, dan karena muatan total ion dari senyawa harus nol, ion Cu 2 + charge. Oleh karena itu senyawa ini tembaga (II) nitrat. Dalam kasus kation dengan bilangan oksidasi 4 +, format yang dapat diterima untuk angka Romawi IV dan 4 adalah tidak IIII.  Angka Romawi pada kenyataannya menunjukkan bilangan oksidasi, namun dalam senyawa ionik sederhana (yaitu, bukan kompleks logam) ini akan selalu sama dengan muatan ion logam. Untuk gambaran sederhana melihat [1], untuk keterangan lebih lanjut lihat halaman yang dipilih dari aturan penamaan IUPAC senyawa anorganik.
Monoatomikanion:
    Cl-klorida
    S2-sulfida
    P3-phosphide
Ionpoliatomik:
    NH4+amonium
    H3O+hydr-oxonium
    NO3-nitrat
    NO2-nitrit
    ClO-hipoklorit
    ClO2-klorit
    ClO3-chlorate
    ClO4-perklorat
    SO32-sulfit
    SO42-sulfat
    HSO3-hidrogensulfit(ataubisulfit)
    HCO3-hidrogenkarbonat(ataubikarbonat)
    CO32-karbonat
    PO43-fosfat
    HPO42-hidrogenfosfat
    
H2PO4-dihidrogenfosfat
    CrO42-kromat
    Cr2O72-dikromat
    BO33-borat
    AsO43-arsenate
    C2O42-oxalate
    CN-sianida
    SCN-tiosianat
    MnO4-permanganat
Penamaanhydrates Hydrates adalah senyawa ionik yang telah menyerap air. Mereka diberi nama sebagai senyawa ionik diikuti oleh angka awalan dan-hidrat. Awalan numerik yang digunakan dapat dilihat di bawah ini:
   1.mono
   2.di
   3.tri  
   4.tetra  
   5.panca  
   6.heksa  
   7.hepta  
   8.Octa  
   9.nona  
  10.deka  
Sebagai contoh, CuSO4 · 5H2O adalah "tembaga (II) sulfat pentahydrate".
Penamaansenyawamolekuler Molekul senyawa anorganik dinamai dengan awalan (lihat daftar di atas) sebelum setiap elemen. Unsur yang lebih elektronegatif ditulis terakhir dan dengan ide-akhiran. Sebagai contoh, CO2 adalah karbon dioksida. Meskipun kadang-kadang disebut CCl4 karbon tetraklorida di bawah peraturan ini, bukan merupakan molekul anorganik dan lebih tepat disebut tetrachloromethane. Ada beberapa pengecualian terhadap aturan, namun. Awalan mono-tidak digunakan dengan elemen pertama misalnya, CO2 adalah karbon dioksida, bukan "monocarbon dioksida". Kadang-kadang prefiks diperpendek ketika vokal akhir dari awalan "konflik" dengan vokal awal di kompleks. Hal ini membuat senyawa lebih mudah untuk bicara, misalnya, CO adalah "karbon monoksida" (sebagailawandari"monooxide").
Penamaanasam
Asam diberi nama oleh anion mereka terbentuk ketika dilarutkan dalam air.
Jika bentuk asam anion bernama ___ide, itu bernama hydro___ic asam. Sebagai contoh, asam klorida membentuk anion klorida. Dengan sulfur Namun, seluruh kata yang disimpan bukan root: yaitu: hydrosulfuric asam. Kedua, anion dengan akhiran-makan terbentuk ketika asam dengan akhiran-ic yang terlarut, misalnya chloric asam (HClO3) terdisosiasi menjadi chlorate anion untuk membentuk garam seperti natrium chlorate (NaClO3); anion dengan akhiran-ite terbentuk ketika asam-ous dengan akhiran yang dilarutkan dalam air, misalnya chlorous asam (HClO2) disassociates ke klorit anion untuk membentuk garam seperti natrium klorit (NaClO2).

No comments:

Post a Comment